Kamis, 18 Januari 2018

tips cepat menghafal pelajaran

ada beberapa cara cepat untuk menghafal pelajaran ala pesantren
berikut kita jelaskan :

1. kita harus dalam keadaan suci, karena dengan keadaan suci kita bisa terjaga dan memudahkan segala sesuatu urusan
2. tawassul (mengirim do'a)
a). kepada nabi muhammad SAW
b).syeikh abdul qodir
c).guru besar (pengarang kitab dan lain-lain)
d).orang tua
e).diri sendiri
karena dengan tawassul kita menyalurkan interaksi batin kepada orang yang di tawassul
3. menghadao kiblat, di usahakan menghafal ke arah kiblat karena pusat dari ibadah (sholat) adalah kiblat, karena menghafal juga ibadah
4. niat lillahita'ala karena niat kepada Allah akan memudahkan segala urusan
5. cara menghafalnya dengan mengulangi membaca sebanyak 10 kali, lalu kita ulangi lagi membaca 5 kali, kemudian 3 kali. lalu kita lafalkan tanpa melihat 1 kali

insyaallah dengan sedikit tips di atas ini teman semua bisa dimudahkan dan diberi le;ancaran dalam menghafal

selamat mencoba :)
😊😇

Share SISTEM INFORMASI MANAJEMEN-SEMESTER 3.zip - 2 MB

Share SISTEM INFORMASI MANAJEMEN-SEMESTER 3.zip - 2 MB

contoh soal konsinyasi



SOAL KONSINYASI

PT Mutiara karya yang berkedudukan di Surabaya dengan spesifikasi usaha dibidang perdagangan barang-barang elektronik. Melakukan kerjasama konsinyasi dengan PT ELG Elektronik khusus untuk penjualan pesawat TV dengan perjanjian sebagai berikut :
  1. Harga jual TV  Rp 500.000 per unit dan harga pokoknya adalah Rp 350.000 per unit.
  2. Komisi untuk PT Mutiara karya adalah sebesar 15% dari hasil penjualan.
  3. PT Mutiara karya memungut sewa atas barang konsinyasi sebesar Rp500 per unit.
  4. Semua beban yang dikeluarkan PT Mutiara karya ditanggung oleh PT ELG Elektronik seperti ongkos angkut, kuli dll.
  5. PT Mutiara karya menyerahkan uang muka sebesar 20% dari harga jual barang yang dikirim.
Adapun transaksi bulan Januari 2009:
  1. Pengiriman dan penerimaan barang konsinyasi 100 unit.
  2. Penerimaan dan pengiriman uang muka sebesar 20% dari harga jual.
  3. PT ELG Elektronik mengeluarkan ongkos angkut untuk pengiriman barang ke PT Mutiara karya secara tunai sebesar Rp 60.000.
  4. Pembayaran sewa atas barang-barang konsinyasi yang dikirim, diterima secara tunai oleh PT Mutiara karya.
  5. Penjualan barang konsinyasi selama bulan Januari 2009 yang terdiri atas:
  6. Penjualan tunai = 80 unit  dan penjualan kredit = 20 unit.
  7. Pengeluaran buku kas PT Mutiara karya adalah :
·   Ongkos kuli masuk  = Rp30.000
·   Ongkos kuli keluar   = Rp20.000
·   Ongkos angkut         = Rp75.000
  1. Pencatatan komisi oleh PT Mutiara karya
Pengiriman dan penerimaan laporan penjualan barang konsinyasi serta pengiriman uang setelah diperhitungkan uang muka.
Diminta:
Buat jurnal yang diperlukan untuk transaksi diatas pada buku pengamanat dengan metode :
  1. Dicatat secara terpisah dengan penjualan reguler, dan
  2. Dicatat tidak terpisah dengan penjualan reguler. Perusahaan menggunakan pencatatan persediaana
a. Metode perpetual
b. Metode fisik

Rabu, 17 Januari 2018

inovasi produk, inovasi dan kreativitas

INOVASI PRODUK
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi & kreatifitas
Dosen Pengampu : Amma Fazizah, S.Sos., M.AB
 










Oleh :
1.      Nurul Aini (201669100022)
2.      Faiqoh Mabruk (201669100014)
3.      Akhmad Taufik (201769100033p)
4.      Muhammad Isa Asrori (201669100080)


Progam Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Yudharta Pasuruan
2017




KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Inovasi & Kreatifitas yang berjudul “Inovasi Produk”.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa banyak pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu, membimbing, dan memberi motivasi bagi kami. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Amma Fazizah, S.Sos., M.AB selaku dosen mata kuliah Inovasi & Kreatifitas, dan teman-teman Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2016.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi pemikiran bagi pihak-pihak yang membutuhkan, terutama para teman mahasiswa dan terlebih lagi bagi penyusun sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini, terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapakan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca agar dapat menjadi perbaikan untuk makalah selanjutnya.
Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
                                                                                              

Pasuruan, 17 Oktober  2017

Hormat kami








DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
Daftar Gambar................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Makalah........................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan........................................................................................................... 2
2.1 Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa........................................................... 2
2.2 Cara Terbaik dalam Melaksanakan Pengembangan Produk.................................. 3
2.3 Peran Pemasaran (Marketing) dalam Inovasi Produk.............................................. 4
2.4 Peluncuran Produk Baru dan Performa.................................................................... 4
2.5 Contoh Implementasi Inovasi Produk........................................................................ 5
BAB III Penutupan........................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 12
3.2 Saran............................................................................................................................. 12
Daftar Pustaka................................................................................................................... 13





DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Stage model proses pengembangan produk.................................................. 3
Gambar 2. Logo Samsung................................................................................................. 6
Gambar 3. Elektronik Konsumen..................................................................................... 7
Gambar 4. TI & Elektronik seluler................................................................................... 7
Gambar 5. Solusi Perangkat.............................................................................................. 7
Gambar 6. Permainan Lego............................................................................................. 11
Gambar 7. Model miniatur kota London dari Lego....................................................... 11
Gambar 8. Logo Lego....................................................................................................... 11


















BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pada awalnya manusia untuk memenuhi kebutuhan melakukan proses barter, pada perkembangannya dilakukan dengan perdagangan menggunakan uang. Ketika proses perdagangan sudah dilakukan para produsen berlomba lomba untuk menghasilkan produk yang lebih unggul dibandingkan produsen lain agar jumlah penjualan meningkat. Ketika perdagangan dunia makin berkembang dan terbentuknya bebas maka persaingan antar produsen makin meningkat, produsen yang ikut serta dalam perdagangan bebas ini bukan hanya pedagang lokal di suatu negara saja namun produsen yang berasal dari berbagai negara ikut bersaing memasarkan produknya.
Dengan adanya perkembangan perdagangan yang pesat dibantu dengan perkembangan ilmu dan teknologi, para produsen berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pasar. Dengan menggunakan inovasi maka dapat menjaring konsumen baru karena timbulnya kebutuhan baru yang sebelumnya belum ada. Hal tersebut dapat terjadi karena ketika produk baru diluncurkan ke pasar, maka sebuah pasar baru akan tercipta. Sebuah produk baru yang ada di pasar, akan membutuhkan tambahan komponen yang sebelumnya tidak diperlukan sehingga timbul kebutuhan akan industri baru yang dapat memenuhi komponen baru yang sebelumnya belum ada tersebut. Situasi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap kebijakan organisasi dan pengembangan teknologi.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Pentingkah strategi inovasi produk dan jasa?
2.      Bagaiman cara terbaik dalam melaksanakan pengembangan produk ?
3.      Apa peran pemasaran (marketing) dalam inovasi produk ?
4.      Bagaimana cara meluncurkan produk baru ?
1.3  Tujuan Makalah
1.      Mahasiswa dapat mengetahui betapa pentingnya strategi inovasi produk dan jasa
2.      Mahasiswa mengetahui cara terbaik dalam melaksanakan pengembangan produk
3.      Mahasiswa mengetahui peran pemasaran dalam inovasi produk
4.      Mahasiswa mengetahui cara meluncurkan produk baru

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa
            Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama diperlukan sebuah inovasi untuk mengganti produk lama tersebut. Produk pengganti yang secara total baru atau dengan perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to date, dapatmeningkatkan keinginan konsumen dalam keputusan pembelian produk tersebut.  “Merilis produk baru yang inovatif dan meningkatkan loyalitas pelanggan” (Razeghi, 2008).
Pengembangan produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, terutama dalam membentuk loyalitas pelanggan. Semua perusahaan harus memperbarui produk dan layanan mereka untuk bertahan hidup. Sebuah perusahaan yang kompetitif memiliki dua tujuan penting : (1) menciptakan nilai pelanggan “customer value” (atau pemasaran), dan (2) inovasi, inovasi produk dapat berasal dari keinginan. Konsumen akan suatu produk yang memenuhi kebutuhannya (market pull) atau bisa juga melalui suatu teknologi yang menciptakan atau mengembangkan produk baru yang kemudian di perkenalkan ke pasar (technology push).
            Inovasi produk menjadi tanggung jawab seluruh bagian dalam bisnis. Baik departemen pemasaran, operasiona keuangan, akuntansi, pembelian, semua merupakan bagian integral dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk secara efektif dan efisien (Holtzman, 2011)
            Ide-ide baru dapat tercipta terutama dari kebutuhan konsumen yang tersampaikan kepada salah satu karyawan dalam perusahaan yang dapat mengembangkannya menjadi suatu nilai tambah akan produk lama atau menjadi produk pengganti yang lebih diharapkan customer.
            Dilihat secara global, pasar internasional memiliki kompetisi yang semakin meningkat. Perbedaan manfaat yang kecil akan sebuah produk dan jasa akan memberikan dampak yang besar pada customer,  mereka lebih cerdas dan lebih selektif dalam memilihproduk dan jasa yang akandikonsumsinya. Oleh karena itu, memperkenalkan produk dan layanan baru secara efisien dan efektif adalah cara yang memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dalam persaingan.

Concept generation

Concept screening

Preliminary design

Prototyping & final design

Design evaluations & improvement

Developing the operations process
 











Gambar 1. Stage model proses pengembangan produk
            Gambar di atas adalah proses pengembangan ketika bergerak melalui serangkaian tahapan.  Pada awal proses ini, ada tahapan yang bersangkutan dengan mengumpulkan ide dan menghasilkan konsep produk dan layanan, dan menjelang akhir proses, ada tahapan yang bersangkutan dengan menentukan detail dari spesifikasi produk atau jasa (Holtzman, 2011).
2.2 Cara Terbaik dalam Melaksanakan Pengembangan Produk
            Loch (2002) menggambarkan pelaksanaan inovasi produk melintasi dimensi orientasi customer dan demand pull.  Kerja sama lintas,  fungsional dalam perusahaan, dukungan top manajemen, keberadaan champion, dan kualitas pelaksanaan sebagai proses yang telah ditetapkan secara resmi.
            Sedangkan menurut Kahn dkk.(2006) menggambarkan pelaksanaan inovasi produk terbaik dalam enam area, yaitu strategi, manajemen portofolio, proses, riset pasar, orang, serta evaluasi matriks dan kinerja.
            Salah satu kerangka yang paling baik dalam melaksanakan inovasi produk dengan menggunakan tujuh dimensi dari Barczak & Kahn (2007) sebagai berikut :
1.    Strategi mendefinisikan dan merencanakan visi dan focus untuk penelitian dan pengembangan, manajemen teknologi, dan upaya pengembangan produk termasuk identifikasi, prioritas, seleksi, dan dukungan sumber daya proyek yang diajukan.
2.    Proses implementasi dari tahap pengembangan produk dan gerbang untuk memindahkan produk dari konsep untuk memulai.
3.    Penelitian penerapan metodologi dan teknik untuk merasakan, mempelajari, dan memahami pelanggan, pesaing, dan keadaan lingkungan makro di pasar (Barczak dan Kahn, 2007).
4.    Iklim proyek mewakili semua sumber daya manusia dan tim yang terkait. Hal ini termasuk memimpin, memotivasi, mengelola dan penataan individu dan tim sumberdaya manusia (Barczak dan Kahn, 2007).
5.    Budaya perusahaan nilai sistem manajemen perusahaan dalam mengendalikan ide pengembangan produk dan kolaborasi pengembangan produk dengan mitra eksternal termasuk pelanggan dan pemasok (Barczak dan Kahn 2007).
6.    Evaluasi matriks dan performa kinerja merupakan pengukuran, pelacakan, dan pelaporan performa proyek pengembangan produk dan program pengembangan produk (Barczak dan Kahn, 2007).
7.    Komersialisasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran, peluncuran, dan manajemen pasca peluncuran, produk baru yang merangsang adopsi oleh customer dan difusi pasar (Barczak dan Kahn, 2007).
2.3 Peran Pemasaran (Marketing) dalam Inovasi Produk
            Marketing memiliki peran yang penting dalam keberhasilan dari hasil inovasi produk yang telah diciptakan.Tanpa pemasaran yang baik, inovasi produk yang telah dikembangkan akan menjadi usaha yang sia-sia. Bahkan merugikan bagi perusahaan untuk biaya yang telah dieluarkan dalam pengembangan sebuah produk. Dari perspektif ini, strategi pemasaran dan inovasi produk berhubungan erat, meskipun ide-ide yang berbedamengenai jeni strategi pemasaran telah diusulkan, sebagian besar peneliti telah menjelaskan strategi pemasaran melalui aspek 4P (Product, Price, Place, dan Promotion) .(Kotler, 2003).
2.4 Peluncuran Produk Baru dan Performa
Produk baru yang sukses sangat penting bagi banyak perusahaan karena produk inovasi penting dalam membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan di pasar, teknologi, dan persaingan.
Dalam industri dengan teknologi tinggi, menjadi yang pertama untuk meluncurkan produk baru dapat membawa manfaat yang signifikan, seperti pangsa pasar yang lebih besar dan harga premium. Sebaliknya, keterlambatan pengenalan produk baru dapat menyebabkan hilangnya pangsa pasar atau bahkan lebih parah lagi kehilangan penjualannya (lost sales) (Rosas-Vega danVokurka, 2000)
Masyarakat, para konsumen khususnya harus mengetahui tentang bagaimana asal mula sebuah produk baru tersedia di pasaran. Dari bagaimana munculnya ide produk baru, penelitian untuk pengembangan, kesesuaian pada konsumen, sampai penelitian tentang bagaimana cara pemasaran yang baik, sehingga pesan yang ingin diberikan oleh produk tersebut sampai pada konsumen.
2.5 Contoh Implementasi Inovasi Produk
2.5.1 Samsung
   a). Sejarah Singkat Samsung
Sejarah Singkat Samsung didirikan oleh Lee Byung-Chull pada tanggal 1 Maret 1938 di Daegu, Korea. Padal awalnya Samsung hanya berfokus pada perdagangan ekspor yang menjual ikan kering Korea, sayur, dan buah ke Manchuria dan Beijing. Selama lebih dari satu dekade, Samsung hanya ingin memiliki pabrik tepung terigu dan mesin confectionery sendiri, produksi dan operasi penjualan sendiri. Pada tahun 1970, Samsung mulai melakukan diversifikasi industri dan elektronika. Berlanjut pada tahun 1980, Samsung memulai memasuki pasar global. Pada tahun 1990, Samsung mulai bersaing dalam mengubah dunia teknologi yang merupakan tantangan yang sangat luar biasa di bidang teknologi. Pada tahun 1997 hingga tahun 1999, Samsung mulai menyongsong Era digital. Pada tahun 2000, Samsung merintis Zaman Digital. Zaman digital telah membawa perubahan revolusioner dan sekaligus peluang pada bisnis global, dan Samsung menjawabnya dengan berbagai teknologi canggih, produk yang kompetitif, dan inovasi yang terus-menerus tiada hentinya. Pada tahun 2005 hingga saat ini, Samsung diakui oleh seluruh dunia dan memprakarsai Era Digital.
b). Visi dan Misi Samsung
visi yang dimiliki Samsung, yakni "Inspire the World, Create the Future.". Visi ini akan berlangsung hingga tahun 2020. Adapun misi yang dimiliki Samsung, yakni “Untuk menginspirasi dunia dengan teknologi, produk, dan desain inovatif yang melengkapi kehidupan manusia dan berperan terhadap masa depan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara sosial”
c). Logo Samsung


Gambar 2. Logo Samsung
d). Produk Samsung
Ada tiga jenis produk yang diproduksi oleh Samsung, yakni :
1. Elektronik Konsumen Terdapat empat macam produk, yakni : 1) Bisnis Tampilan Visual yang merupakan smart TV.  2) Bisnis Peralatan Digital yang terutama untuk inovasi rumah tangga yang dilengkapi dengan teknologi premium dan desain harmonis.  3) Bisnis Solusi Cetak yang menyediakan jawaban dari permasalahan percetakan yang berbasis teknologi kelas satu. 4) Bisnis Peralatan Kesehatan dan Medis yang merupakan pengembangan peralatan baru dan canggih guna mempercepat dan memperakurat perawatan medis.
2. TI dan Komunikasi Seluler Terdapat tiga macam produk, yakni : 1) Bisnis Komunikasi Seluler yang berfokus pada inovasi yang mudah dimengerti orang dan selalu berusaha meningkatkan nilai dan kepraktisan bagi konsumen . 2) Bisnis Jaringan yang menyediakan solusi dan infrastruktur untuk jaringan generasi masa depan dengan teknologi terbaik serta pengalaman sukses.  3) Bisnis Pencitraan Digital yang menyediakan kamera yang SMART Inovatif yang akan menentukan tren.
 3. Solusi Perangkat Terdapat tiga macam produk Solusi Perangkat, yakni : 1) Bisnis Memori yang membuat dunia data lebih mudah dengan memori yang canggih, ramah lingkungan, dan memiliki kinerja terbaik di dunia.  2) Bisnis LSI Sistem yang saat ini memimpin inovasi dalam perangkat elektronik yang kompetitif dan menjadi pelopor dari teknologi proses . 3) Bisnis LED yang merupakan keunggulan teknologi masa depan yang kontinu, ramah lingkungan, dan memimpin sumber cahaya pada industri LED.




Gambar 3. Elektronik Konsumen

Gambar 5. Solusi perangkat

Gambar 4. TI & Elektronik seluler
 








2.5.2 Permainan Lego
a). Sejarah Lego
Grup Lego bermula dari sebuah usaha kerajinan kayu milik Ole Kirk Chiristiansen, di kota Billund, Denmark. Pada tahun 1916, Christiansen membeli sebuah toko kerajinan kayu di Billund yang telah beroperasi semenjak tahun 1895. Toko ini kebanyakan pekerjaannya adalah membantu pembangunan rumah dan pembuatan mebel kayu, serta memiliki beberapa orang pegawai. Toko ini terbakar pada tahun 1924, terjadi karena api yang dinyalakan oleh kedua putra Christiansen membakar beberapa hasil kerajinan kayu disana. Ole Kirk kemudian membangun usaha kerajinan kayu yang lebih besar, dan berusaha memperluas bisnisnya lebih jauh lagi. Saat Depresi Besar terjadi, Ole Kirk tinggal memiliki sedikit pelanggam dan harus berkonsentrasi pada proyek-proyek yang kecil. Ia memulai memproduksi versi miniatur dari produk-produknya sebagai pembantu rancangan. Model-model miniatur tangga dan papan setrikaan inilah yang menginspirasinya untuk memulai memproduksi mainan
Pada tahun 1932, toko Ole Kirk mulai membuat mainan kayu seperti celengan, kereta tarik, mobil-mobilan dan truk mainan. Bisnis ini mulanya tidak menguntungkan karena masih pada masa depresi. Para petani di wilayahnya terkadang menukarkan makanan dengan mainan buatannya; Ole Kirk tetap terus memproduksi mebel yang praktis selain mainan supaya usahanya tetap bisa bertahan. Di pertengahan dekade 1930an, ketenaran mainan Yo-yo memberikannya sebuah masa singkat dari peningkatan aktivitas bisnis hingga tiba-tiba kondisi ini menghilang. Untuk mengurangi sampah, Ole Kirk menggunakan sisa-sisa bagian yo-yo sebagai roda mainan truk. Putranya, Godtfred, mulai bekerja untuknya, memegang peran yang aktif di dalam perusahaan.
Pada tahun 1934, Ole Kirk mengadakan kompetisi di anatara para pegawainya untuk memberikan nama baru pada perusahaannya, hadiahnya adalah sebotol anggur buatannya sendiri. Christiansen sedang mempertimbangkan sendiri dua nama untuk perusahaannya tersebut, "Legio" (untuk merujuk pada kalimat "Legiun Mainan") dan "Lego", singkatan yang dibuatnya sendiri dari kalimat Bahasa Denmark leg godt, yang berarti "bermain dengan baik." Belakangan Grup Lego menemukan bahwa kata "Lego" bisa secara bebas diartikan "Saya menyusun" atau "Saya merangkai" dalam Bahasa Latin. Ole Kirk memilih nama yang dipertimbangkannya sendiri, Lego, dan perusahaannya mulai menggunakan nama itu dalam produk-produk mereka.
b). Produk Lego
Salah satu seri mainan Grup Lego yang paling sukses, Sistem Kereta Api LEGO, pertama kali diluncurkan tahun 1966. Satu set mainan kereta api ini menyertakan motor 4,5 Volt, kotak baterai dan rel kereta; dua tahun kemudian motor 12 Volt diperkenalkan.
Pada tanggal 7 Juni 1968, Taman Legoland pertama dibuka di Billund. Taman rekreasi ini menampilkan model rumit kota-kota miniatur yang seluruhnya dibangun dengan bata Lego. Taman seluas 12.000 meter persegi ini dikunjungi 625.000 pengunjung pada tahun pertamanya sendiri. Selama 20 tahun berikutnya, taman ini bertambah luas delapan kali dari luas awalnya, dan nantinya rata-rata dikunjungi sekitar satu juta pengunjung yang membeli tiket tiap tahunnya. Lebih dari delapan belas juta set mainan Lego telah terjual pada tahun 1968.
Pada tahun 1969, sistem Duplo mulai dipasarkan. Produk ini adalah sebuah sistem yang baru dikembangkan, yang ditujukan bagi anak-anak usia balita; bata Duplo ukurannya lebih besar daripada bata Lego, sehingga membuatnya lebih aman untuk anak-anak yang masih sangat muda usianya; walau demikian kedua sistem ini bisa saling digunakan bersamaan: bata Lego bisa dipasang dengan pas di atas bata Duplo, sehingga membuat perpindahan set mainan ke sistem Lego lebih mudah saat anak-anak tersebut mulai tumbuh lebih besar. Nama Duplo berasal dari kata Bahasa Latin duplus, yang secara harafiah diterjemahkan sebagai "ganda"; artinya bahwa sepotong bata Duplo ukurannya tepat dua kali lebih besar daripada ukuran bata Lego (2 x tinggi kali 2 x lebar kali 2 x panjang = 8 x volume bata).
Era 1960an merupakan masa pertumbuhan yang cepat bagi Grup Lego sehingga pada tahun 1970 salah satu permasalahan terbesar yang mesti mereka hadapi adalah bagaimana cara terbaik untuk mengelola dan mengontrol pasar mereka yang terus berkembang.
Dekade-dekade berikutnya ditandai dengan ekspansi besar-besaran dalam era baru pembuatan dan pemasaran mainan, Lego mulai menargetkan wanita dengan memperkenalkan beberapa tipe mebel dan rumah boneka pada tahun 1971. Dunia Lego memperluas dunia permainan transportasinya dengan penambahan set mainan perahu dan kapal, dilengkapi dengan lambung kapal yang benar-benar bisa mengapung, pada tahun 1972.
Dalam periode yang sama, putra Godtfred Kirk Christiansen, Kjeld Kirk Kristiansen, bergabung dalam staf manajemen perusahaan, setelah memperoleh gelar sarjana bisnis di Swiss dan Denmark. Salah satu keberhasilan pertama Kjeld dalam perusahaan adalah pembangunan fasilitas pabrik yang modern, termasuk juga pendirian departemen riset dan pengembangan yang bertanggung-jawab untuk memastikan metode pembuatan Lego tetap yang paling modern. Figur manusia dengan tangan yang bisa diubah-ubah posisinya muncul pada tahun 1974 dalam set mainan "Lego Family", yang menjadi produk yang paling banyak terjual saat itu; pada tahun yang sama, sebuah versi awal dari "figur mini" manusia miniatur Lego diperkenalkan, namun figur miniatur ini tanpa tangan yang bisa diubah-ubah posisinya dan wajahnya tidak dilukiskan di bagian kepalanya. Sebuah pabrik Lego dibuka di Enfield, Connecticut, Amerika Serikat.
Set mainan "Expert Series" pertama kali diperkenalkan pada tahun 1975, ditujukan pada para pengguna Lego yang usianya lebih tua dan lebih berpengalaman. Lini produksi ini tak lama kemudian berkembang menjadi set mainan "Expert Builder", diluncurkan pada tahun 1977. Set mainan teknis ini memiliki berbagai komponen bergerak seperti gigi mekanis, mekanik differensial, roda, tuas, poros dan sendi universal, sehingga memungkinkan untuk membuat model-model mainan seperti mobil secara realistis, dengan kemudi fungsional yang menggunakan sistem roda bergerigi dan pergerakan mesin yang seperti mesin asli. Akhirnya, dunia Lego menjadi lengkap pada tahun 1978 dengan kehadiran "minifigur" Lego. Orang-orangan Lego kecil ini memiliki lengan dan kaki yang bisa diatur sesuka hati, dan disertai dengan senyuman yang ramah. Figur ini digunakan di berbagai set mainan Lego, memungkinkan para penggunanya untuk membangun kota-kota miniatur yang rumit, lengkap dengan bangunan, jalan, kendaraan, kereta api, dan kapal, semua dalam skala yang sama, dan "ditinggali" oleh para warga minifigur Lego yang selalu tersenyum.
Ekspansi penting lainnya dalam lini produksi Lego terjadi pada tahun 1979 dengan diciptakannya set mainan Lego Space. Minifigur astronot, roket, penjelajah bulan dan pesawat antariksa melengkapi set mainan yang sukses ini. Set mainan Scala juga muncul pada tahun ini, menampilkan elemen-elemen perhiasan yang ditujukan bagi pasar anak-anak perempuan. Kjeld Kirk Kristiansen menjadi presiden Lego pada tahun ini; dekade 70-an ini ditutup dengan penjualan mainan Lego yang masih kuat.

 




Gambar 6. Permainan Lego
 





Gambar 7. Model miniatur kota London dari Lego,
c). Logo Lego


Gambar 8. Logo Lego










BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar dan dapat dibedakan dengan pesaingnya, maka produsen harus melakukan strategi inovasi dengan harapan dapat menghasilkan produk yang mempunyai nilai lebih sehingga menciptakan keunggulan bersaing yang tinggi pula. Strategi inovasi ynag dilakukan oleh perusahaan dapat berupa desain produk yang dihasilkan, segmen pasar yang dituju, sistem distribusi produk yang digunakan, dan sebagainya.
3.2 Saran
Bagi para pembisnis indonesia kita harus bisa membuat inovasi yang dapat menarik minat konsumen, agar produk kita dapat bersaing dengan produk impor, kita harus sering melakukan evaluasi dan mengembangkan inovasi baru sehingga produk yang kita buat tidak monoton dan membosankan.











DAFTAR PUSTAKA
Ameka, Indriany.  2013. Manajemen Inovasi. Bandung : penerbit andi
Jurnal Hannisa Rahmaniar Hasnin, FISIP UI, 2011


tips cepat menghafal pelajaran

ada beberapa cara cepat untuk menghafal pelajaran ala pesantren berikut kita jelaskan : 1. kita harus dalam keadaan suci, karena dengan k...