INOVASI PRODUK
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi &
kreatifitas
Dosen Pengampu : Amma Fazizah,
S.Sos., M.AB
Oleh :
1. Nurul
Aini (201669100022)
2. Faiqoh Mabruk (201669100014)
3. Akhmad Taufik (201769100033p)
4. Muhammad Isa Asrori (201669100080)
Progam
Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas
Yudharta Pasuruan
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur
saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Inovasi & Kreatifitas yang berjudul “Inovasi Produk”.
Dalam penyusunan
makalah ini, saya menyadari bahwa banyak pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaganya
untuk membantu, membimbing, dan memberi motivasi bagi kami. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Amma Fazizah, S.Sos., M.AB selaku dosen mata kuliah Inovasi & Kreatifitas, dan teman-teman Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2016.
Semoga makalah
ini dapat bermanfaat sebagai referensi pemikiran bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, terutama para teman mahasiswa dan terlebih lagi bagi penyusun sehingga
apa yang diharapkan dapat tercapai.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini,
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapakan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca agar dapat menjadi perbaikan untuk makalah
selanjutnya.
Akhir
kata, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Pasuruan, 17 Oktober 2017
Hormat kami
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
Daftar Gambar................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan........................................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Makalah........................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan........................................................................................................... 2
2.1
Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa........................................................... 2
2.2
Cara Terbaik dalam Melaksanakan Pengembangan Produk.................................. 3
2.3
Peran Pemasaran (Marketing) dalam Inovasi Produk.............................................. 4
2.4
Peluncuran Produk Baru dan Performa.................................................................... 4
2.5 Contoh Implementasi Inovasi Produk........................................................................ 5
BAB III Penutupan........................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 12
3.2 Saran............................................................................................................................. 12
Daftar Pustaka................................................................................................................... 13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Stage model proses
pengembangan produk.................................................. 3
Gambar 2. Logo Samsung................................................................................................. 6
Gambar 3. Elektronik Konsumen..................................................................................... 7
Gambar 4. TI & Elektronik seluler................................................................................... 7
Gambar
5. Solusi Perangkat.............................................................................................. 7
Gambar 6. Permainan Lego............................................................................................. 11
Gambar 7. Model miniatur kota London dari
Lego....................................................... 11
Gambar 8. Logo Lego....................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya manusia untuk memenuhi kebutuhan melakukan
proses barter, pada perkembangannya dilakukan dengan perdagangan menggunakan
uang. Ketika proses perdagangan sudah dilakukan para produsen berlomba lomba
untuk menghasilkan produk yang lebih unggul dibandingkan produsen lain agar
jumlah penjualan meningkat. Ketika perdagangan dunia makin berkembang dan
terbentuknya bebas maka persaingan antar produsen makin meningkat, produsen
yang ikut serta dalam perdagangan bebas ini bukan hanya pedagang lokal di suatu
negara saja namun produsen yang berasal dari berbagai negara ikut bersaing
memasarkan produknya.
Dengan adanya perkembangan perdagangan yang pesat dibantu
dengan perkembangan ilmu dan teknologi, para produsen berlomba-lomba untuk
menghasilkan produk yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
pasar. Dengan menggunakan inovasi maka dapat menjaring konsumen baru karena
timbulnya kebutuhan baru yang sebelumnya belum ada. Hal tersebut dapat terjadi
karena ketika produk baru diluncurkan ke pasar, maka sebuah pasar baru akan
tercipta. Sebuah produk baru yang ada di pasar, akan membutuhkan tambahan
komponen yang sebelumnya tidak diperlukan sehingga timbul kebutuhan akan
industri baru yang dapat memenuhi komponen baru yang sebelumnya belum ada
tersebut. Situasi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap kebijakan
organisasi dan pengembangan teknologi.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Pentingkah
strategi inovasi produk dan jasa?
2.
Bagaiman
cara terbaik dalam melaksanakan pengembangan produk ?
3.
Apa
peran pemasaran (marketing) dalam inovasi produk ?
4.
Bagaimana
cara meluncurkan produk baru ?
1.3 Tujuan Makalah
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui betapa pentingnya strategi inovasi produk dan jasa
2.
Mahasiswa
mengetahui cara terbaik dalam melaksanakan pengembangan produk
3.
Mahasiswa
mengetahui peran pemasaran dalam inovasi produk
4.
Mahasiswa
mengetahui cara meluncurkan produk baru
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa
Inovasi
produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau
industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama diperlukan sebuah inovasi
untuk mengganti produk lama tersebut. Produk pengganti yang secara total baru atau
dengan perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to date, dapatmeningkatkan keinginan konsumen dalam keputusan pembelian
produk tersebut. “Merilis produk baru
yang inovatif dan meningkatkan loyalitas pelanggan” (Razeghi, 2008).
Pengembangan
produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, terutama dalam membentuk
loyalitas pelanggan. Semua perusahaan harus memperbarui produk dan layanan
mereka untuk bertahan hidup. Sebuah perusahaan yang kompetitif memiliki dua
tujuan penting : (1) menciptakan nilai pelanggan “customer value” (atau
pemasaran), dan (2) inovasi, inovasi produk dapat berasal dari keinginan.
Konsumen akan suatu produk yang memenuhi kebutuhannya (market pull) atau bisa
juga melalui suatu teknologi yang menciptakan atau mengembangkan produk baru
yang kemudian di perkenalkan ke pasar (technology push).
Inovasi
produk menjadi tanggung jawab seluruh bagian dalam bisnis. Baik departemen pemasaran,
operasiona keuangan, akuntansi, pembelian, semua merupakan bagian integral dari
suatu organisasi untuk mengembangkan produk secara efektif dan efisien
(Holtzman, 2011)
Ide-ide
baru dapat tercipta terutama dari kebutuhan konsumen yang tersampaikan kepada salah
satu karyawan dalam perusahaan yang dapat mengembangkannya menjadi suatu nilai tambah
akan produk lama atau menjadi produk pengganti yang lebih diharapkan customer.
Dilihat
secara global, pasar internasional memiliki kompetisi yang semakin meningkat. Perbedaan
manfaat yang kecil akan sebuah produk dan jasa akan memberikan dampak yang
besar pada customer, mereka lebih cerdas
dan lebih selektif dalam memilihproduk dan jasa yang akandikonsumsinya. Oleh karena
itu, memperkenalkan produk dan layanan baru secara efisien dan efektif adalah cara
yang memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dalam persaingan.
Concept generation
|
Concept screening
|
Preliminary design
|
Prototyping & final design
|
Design
evaluations & improvement
|
Developing
the operations process
|
Gambar
1. Stage model proses pengembangan produk
Gambar
di atas adalah proses pengembangan ketika bergerak melalui serangkaian tahapan.
Pada awal proses ini, ada tahapan yang
bersangkutan dengan mengumpulkan ide dan menghasilkan konsep produk dan layanan,
dan menjelang akhir proses, ada tahapan yang bersangkutan dengan menentukan
detail dari spesifikasi produk atau jasa (Holtzman, 2011).
2.2
Cara Terbaik dalam Melaksanakan Pengembangan Produk
Loch
(2002) menggambarkan pelaksanaan inovasi produk melintasi dimensi orientasi
customer dan demand pull. Kerja sama
lintas, fungsional dalam perusahaan,
dukungan top manajemen, keberadaan champion, dan kualitas pelaksanaan sebagai
proses yang telah ditetapkan secara resmi.
Sedangkan
menurut Kahn dkk.(2006) menggambarkan pelaksanaan inovasi produk terbaik dalam enam
area, yaitu strategi, manajemen portofolio, proses, riset pasar, orang, serta evaluasi
matriks dan kinerja.
Salah
satu kerangka yang paling baik dalam melaksanakan inovasi produk dengan menggunakan
tujuh dimensi dari Barczak & Kahn (2007) sebagai berikut :
1. Strategi
mendefinisikan dan merencanakan visi dan focus untuk penelitian dan pengembangan,
manajemen teknologi, dan upaya pengembangan produk termasuk identifikasi,
prioritas, seleksi, dan dukungan sumber daya proyek yang diajukan.
2. Proses
implementasi dari tahap pengembangan produk dan gerbang untuk memindahkan produk
dari konsep untuk memulai.
3. Penelitian
penerapan metodologi dan teknik untuk merasakan, mempelajari, dan memahami pelanggan,
pesaing, dan keadaan lingkungan makro di pasar (Barczak dan Kahn, 2007).
4. Iklim
proyek mewakili semua sumber daya manusia dan tim yang terkait. Hal ini termasuk
memimpin, memotivasi, mengelola dan penataan individu dan tim sumberdaya manusia
(Barczak dan Kahn, 2007).
5. Budaya
perusahaan nilai sistem manajemen perusahaan dalam mengendalikan ide
pengembangan produk dan kolaborasi pengembangan produk dengan mitra eksternal termasuk
pelanggan dan pemasok (Barczak dan Kahn 2007).
6. Evaluasi
matriks dan performa kinerja merupakan pengukuran, pelacakan, dan pelaporan performa
proyek pengembangan produk dan program pengembangan produk (Barczak dan Kahn,
2007).
7. Komersialisasi
merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran, peluncuran, dan manajemen pasca
peluncuran, produk baru yang merangsang adopsi oleh customer dan difusi pasar
(Barczak dan Kahn, 2007).
2.3
Peran Pemasaran (Marketing) dalam Inovasi Produk
Marketing
memiliki peran yang penting dalam keberhasilan dari hasil inovasi produk yang
telah diciptakan.Tanpa pemasaran yang baik, inovasi produk yang telah dikembangkan
akan menjadi usaha yang sia-sia. Bahkan merugikan bagi perusahaan untuk biaya
yang telah dieluarkan dalam pengembangan sebuah produk. Dari perspektif ini,
strategi pemasaran dan inovasi produk berhubungan erat, meskipun ide-ide yang
berbedamengenai jeni strategi pemasaran telah diusulkan, sebagian besar peneliti
telah menjelaskan strategi pemasaran melalui aspek 4P (Product, Price, Place,
dan Promotion) .(Kotler, 2003).
2.4
Peluncuran Produk Baru dan Performa
Produk baru
yang sukses sangat penting bagi banyak perusahaan karena produk inovasi penting dalam membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan di pasar, teknologi, dan
persaingan.
Dalam industri
dengan teknologi tinggi, menjadi yang pertama untuk meluncurkan produk baru dapat
membawa manfaat yang signifikan, seperti pangsa pasar yang lebih besar dan harga
premium. Sebaliknya, keterlambatan pengenalan produk baru dapat menyebabkan hilangnya pangsa pasar atau bahkan lebih parah lagi kehilangan penjualannya (lost sales) (Rosas-Vega danVokurka, 2000)
Masyarakat,
para konsumen
khususnya harus mengetahui tentang bagaimana asal mula sebuah produk baru tersedia di pasaran. Dari bagaimana munculnya ide produk baru,
penelitian untuk pengembangan, kesesuaian pada konsumen, sampai penelitian tentang bagaimana cara pemasaran yang baik, sehingga
pesan yang ingin diberikan oleh produk tersebut sampai pada konsumen.
2.5 Contoh Implementasi Inovasi Produk
2.5.1
Samsung
a).
Sejarah Singkat Samsung
Sejarah
Singkat Samsung didirikan oleh Lee Byung-Chull pada tanggal 1 Maret 1938 di
Daegu, Korea. Padal awalnya Samsung hanya berfokus pada perdagangan ekspor yang
menjual ikan kering Korea, sayur, dan buah ke Manchuria dan Beijing. Selama
lebih dari satu dekade, Samsung hanya ingin memiliki pabrik tepung terigu dan
mesin confectionery sendiri, produksi dan operasi penjualan sendiri. Pada tahun
1970, Samsung mulai melakukan diversifikasi industri dan elektronika. Berlanjut
pada tahun 1980, Samsung memulai memasuki pasar global. Pada tahun 1990,
Samsung mulai bersaing dalam mengubah dunia teknologi yang merupakan tantangan
yang sangat luar biasa di bidang teknologi. Pada tahun 1997 hingga tahun 1999,
Samsung mulai menyongsong Era digital. Pada tahun 2000, Samsung merintis Zaman
Digital. Zaman digital telah membawa perubahan revolusioner dan sekaligus
peluang pada bisnis global, dan Samsung menjawabnya dengan berbagai teknologi
canggih, produk yang kompetitif, dan inovasi yang terus-menerus tiada hentinya.
Pada tahun 2005 hingga saat ini, Samsung diakui oleh seluruh dunia dan
memprakarsai Era Digital.
b).
Visi dan Misi Samsung
visi
yang dimiliki Samsung, yakni "Inspire the World, Create the Future.".
Visi ini akan berlangsung hingga tahun 2020. Adapun misi yang dimiliki Samsung,
yakni “Untuk menginspirasi dunia dengan teknologi, produk, dan desain inovatif
yang melengkapi kehidupan manusia dan berperan terhadap masa depan yang bertanggung
jawab dan berkelanjutan secara sosial”
Gambar 2. Logo
Samsung
d). Produk Samsung
Ada
tiga jenis produk yang diproduksi oleh Samsung, yakni :
1.
Elektronik Konsumen Terdapat empat macam produk, yakni : 1) Bisnis Tampilan
Visual yang merupakan smart TV. 2)
Bisnis Peralatan Digital yang terutama untuk inovasi rumah tangga yang
dilengkapi dengan teknologi premium dan desain harmonis. 3) Bisnis Solusi Cetak yang menyediakan
jawaban dari permasalahan percetakan yang berbasis teknologi kelas satu. 4)
Bisnis Peralatan Kesehatan dan Medis yang merupakan pengembangan peralatan baru
dan canggih guna mempercepat dan memperakurat perawatan medis.
2.
TI dan Komunikasi Seluler Terdapat tiga macam produk, yakni : 1) Bisnis
Komunikasi Seluler yang berfokus pada inovasi yang mudah dimengerti orang dan
selalu berusaha meningkatkan nilai dan kepraktisan bagi konsumen . 2) Bisnis Jaringan
yang menyediakan solusi dan infrastruktur untuk jaringan generasi masa depan
dengan teknologi terbaik serta pengalaman sukses. 3) Bisnis Pencitraan Digital yang menyediakan
kamera yang SMART Inovatif yang akan menentukan tren.
Gambar 3. Elektronik Konsumen
|
Gambar 5. Solusi perangkat
|
Gambar 4. TI
& Elektronik seluler
|
2.5.2 Permainan Lego
a). Sejarah
Lego
Grup Lego
bermula dari sebuah usaha kerajinan kayu milik Ole Kirk Chiristiansen, di kota Billund,
Denmark.
Pada tahun 1916, Christiansen membeli sebuah toko kerajinan kayu di Billund
yang telah beroperasi semenjak tahun 1895. Toko ini kebanyakan pekerjaannya
adalah membantu pembangunan rumah dan pembuatan mebel kayu, serta memiliki
beberapa orang pegawai. Toko ini terbakar pada tahun 1924, terjadi karena api
yang dinyalakan oleh kedua putra Christiansen membakar beberapa hasil kerajinan
kayu disana. Ole Kirk kemudian membangun usaha kerajinan kayu yang lebih besar,
dan berusaha memperluas bisnisnya lebih jauh lagi. Saat Depresi
Besar terjadi, Ole Kirk tinggal memiliki sedikit
pelanggam dan harus berkonsentrasi pada proyek-proyek yang kecil. Ia memulai
memproduksi versi miniatur dari produk-produknya sebagai pembantu rancangan.
Model-model miniatur tangga dan papan setrikaan inilah yang menginspirasinya
untuk memulai memproduksi mainan
Pada tahun 1932, toko Ole Kirk mulai membuat mainan kayu
seperti celengan, kereta tarik, mobil-mobilan dan truk mainan. Bisnis ini
mulanya tidak menguntungkan karena masih pada masa depresi. Para petani di
wilayahnya terkadang menukarkan makanan dengan mainan buatannya; Ole Kirk tetap
terus memproduksi mebel yang praktis selain mainan supaya usahanya tetap bisa
bertahan. Di pertengahan dekade 1930an, ketenaran mainan Yo-yo memberikannya
sebuah masa singkat dari peningkatan aktivitas bisnis hingga tiba-tiba kondisi
ini menghilang. Untuk mengurangi sampah, Ole Kirk menggunakan sisa-sisa bagian
yo-yo sebagai roda mainan truk. Putranya, Godtfred, mulai bekerja untuknya,
memegang peran yang aktif di dalam perusahaan.
Pada tahun 1934,
Ole Kirk mengadakan kompetisi di anatara para pegawainya untuk memberikan nama
baru pada perusahaannya, hadiahnya adalah sebotol anggur buatannya sendiri. Christiansen
sedang mempertimbangkan sendiri dua nama untuk perusahaannya tersebut, "Legio"
(untuk merujuk pada kalimat "Legiun Mainan") dan "Lego",
singkatan yang dibuatnya sendiri dari kalimat Bahasa Denmark leg godt,
yang berarti "bermain dengan baik." Belakangan Grup Lego menemukan
bahwa kata "Lego" bisa secara bebas diartikan "Saya menyusun"
atau "Saya merangkai" dalam Bahasa
Latin. Ole Kirk memilih
nama yang dipertimbangkannya sendiri, Lego, dan perusahaannya mulai
menggunakan nama itu dalam produk-produk mereka.
b). Produk Lego
Salah satu seri mainan Grup Lego yang paling sukses, Sistem
Kereta Api LEGO, pertama kali diluncurkan tahun 1966. Satu set mainan kereta
api ini menyertakan motor 4,5 Volt, kotak baterai dan rel kereta; dua tahun
kemudian motor 12 Volt diperkenalkan.
Pada tanggal 7 Juni 1968, Taman Legoland pertama dibuka di Billund. Taman
rekreasi ini menampilkan model rumit kota-kota miniatur yang seluruhnya dibangun
dengan bata Lego. Taman seluas 12.000 meter persegi ini dikunjungi 625.000
pengunjung pada tahun pertamanya sendiri. Selama 20 tahun berikutnya, taman ini
bertambah luas delapan kali dari luas awalnya, dan nantinya rata-rata
dikunjungi sekitar satu juta pengunjung yang membeli tiket tiap tahunnya. Lebih
dari delapan belas juta set mainan Lego telah terjual pada tahun 1968.
Pada tahun 1969, sistem Duplo mulai dipasarkan. Produk ini
adalah sebuah sistem yang baru dikembangkan, yang ditujukan bagi anak-anak usia
balita; bata Duplo ukurannya lebih besar daripada bata Lego, sehingga
membuatnya lebih aman untuk anak-anak yang masih sangat muda usianya; walau
demikian kedua sistem ini bisa saling digunakan bersamaan: bata Lego bisa
dipasang dengan pas di atas bata Duplo, sehingga membuat perpindahan set mainan
ke sistem Lego lebih mudah saat anak-anak tersebut mulai tumbuh lebih besar.
Nama Duplo berasal dari kata Bahasa
Latin duplus, yang secara harafiah diterjemahkan sebagai
"ganda"; artinya bahwa sepotong bata Duplo ukurannya tepat dua kali
lebih besar daripada ukuran bata Lego (2 x tinggi kali 2 x lebar kali 2 x
panjang = 8 x volume bata).
Era 1960an merupakan masa pertumbuhan yang cepat bagi Grup
Lego sehingga pada tahun 1970 salah satu permasalahan terbesar yang mesti
mereka hadapi adalah bagaimana cara terbaik untuk mengelola dan mengontrol
pasar mereka yang terus berkembang.
Dekade-dekade berikutnya ditandai dengan ekspansi
besar-besaran dalam era baru pembuatan dan pemasaran mainan, Lego mulai
menargetkan wanita dengan memperkenalkan beberapa tipe mebel dan rumah boneka
pada tahun 1971. Dunia Lego memperluas dunia permainan transportasinya dengan
penambahan set mainan perahu dan kapal, dilengkapi dengan lambung kapal yang
benar-benar bisa mengapung, pada tahun 1972.
Dalam periode yang sama, putra Godtfred Kirk Christiansen,
Kjeld Kirk Kristiansen, bergabung dalam staf manajemen perusahaan, setelah
memperoleh gelar sarjana bisnis di Swiss dan Denmark. Salah satu keberhasilan pertama Kjeld dalam
perusahaan adalah pembangunan fasilitas pabrik yang modern, termasuk juga pendirian
departemen riset dan pengembangan yang bertanggung-jawab untuk memastikan
metode pembuatan Lego tetap yang paling modern. Figur manusia dengan tangan
yang bisa diubah-ubah posisinya muncul pada tahun 1974 dalam set mainan
"Lego Family", yang menjadi produk yang paling banyak terjual saat
itu; pada tahun yang sama, sebuah versi awal dari "figur mini"
manusia miniatur Lego diperkenalkan, namun figur miniatur ini tanpa tangan yang
bisa diubah-ubah posisinya dan wajahnya tidak dilukiskan di bagian kepalanya.
Sebuah pabrik Lego dibuka di Enfield, Connecticut,
Amerika
Serikat.
Set mainan "Expert Series" pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1975, ditujukan pada para pengguna Lego yang usianya
lebih tua dan lebih berpengalaman. Lini produksi ini tak lama kemudian
berkembang menjadi set mainan "Expert Builder", diluncurkan pada
tahun 1977. Set mainan teknis ini memiliki berbagai komponen bergerak seperti
gigi mekanis, mekanik differensial, roda, tuas, poros dan sendi universal,
sehingga memungkinkan untuk membuat model-model mainan seperti mobil secara
realistis, dengan kemudi fungsional yang menggunakan sistem roda bergerigi dan
pergerakan mesin yang seperti mesin asli. Akhirnya, dunia Lego menjadi lengkap
pada tahun 1978 dengan kehadiran "minifigur" Lego. Orang-orangan Lego
kecil ini memiliki lengan dan kaki yang bisa diatur sesuka hati, dan disertai
dengan senyuman yang ramah. Figur ini digunakan di berbagai set mainan Lego,
memungkinkan para penggunanya untuk membangun kota-kota miniatur yang rumit,
lengkap dengan bangunan, jalan, kendaraan, kereta api, dan kapal, semua dalam
skala yang sama, dan "ditinggali" oleh para warga minifigur Lego yang
selalu tersenyum.
Ekspansi penting lainnya dalam lini produksi Lego terjadi
pada tahun 1979 dengan diciptakannya set mainan Lego Space. Minifigur astronot,
roket, penjelajah bulan dan pesawat antariksa melengkapi set mainan yang sukses
ini. Set mainan Scala juga muncul pada tahun ini, menampilkan elemen-elemen
perhiasan yang ditujukan bagi pasar anak-anak perempuan. Kjeld Kirk Kristiansen
menjadi presiden Lego pada tahun ini; dekade 70-an ini ditutup dengan penjualan
mainan Lego yang masih kuat.
Gambar 6. Permainan Lego
Gambar 7. Model miniatur kota London dari Lego,
Gambar 8. Logo Lego
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Agar produk
yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar dan dapat dibedakan dengan
pesaingnya, maka produsen harus melakukan strategi inovasi dengan harapan dapat
menghasilkan produk yang mempunyai nilai lebih sehingga menciptakan keunggulan
bersaing yang tinggi pula. Strategi inovasi ynag dilakukan oleh perusahaan
dapat berupa desain produk yang dihasilkan, segmen pasar yang dituju, sistem
distribusi produk yang digunakan, dan sebagainya.
3.2 Saran
Bagi para
pembisnis indonesia kita harus bisa membuat inovasi yang dapat menarik minat
konsumen, agar produk kita dapat bersaing dengan produk impor, kita harus
sering melakukan evaluasi dan mengembangkan inovasi baru sehingga produk yang
kita buat tidak monoton dan membosankan.
DAFTAR PUSTAKA
Ameka, Indriany. 2013. Manajemen
Inovasi. Bandung : penerbit andi
Jurnal Hannisa Rahmaniar Hasnin, FISIP UI, 2011
Terima kasih kak... tulisannya membantu.. yuk kunjungi juga blog saya tentang smart digital dalam memasuki dunia kerja
BalasHapushttps://chemistrymilenial.blogspot.com/2020/04/inovasimahasiswa-dalam-membekali.html